PROSES AWAL KEWIRAUSAHAAN
A. Proses Awal
Sumber : https://www.maxmanroe.com/pengertian-kewirausahaan.html |
Seseorang yang memiliki kemauan berusaha biasanya diawali dengan adanya suatu tantangan. Ada tantangan, maka ada usaha untuk berpikir kreatif dan bertindak inovatif. Ada usaha pasti ada tantangan. Bila tidak ada tantangan, tidak akan ada usaha, yaitu berfikir kreatif dan bertindak inovatif. Sebenarnya, dalam kehidupan kita, banyak tantangan yang akan dihadapi , ada yang dapat diatasi atau dicari pemecahannya, ada yang tidak dapat diatasi, bergantung pada kemauan dan kemampuan seseorang untuk menghadapi dan mengatasi tantangan tersebut. Kekurangan, ketidaksempurnaan, kesulitan, ketinggalan, ketiadaan kesempatan (peluang), ketidakpuasan, dan persaingan merupakan tantangan dalam hidup yang pasti muncul kapan pun dan dimana pun.
Dengan adanya tantangan tersebut, seseorang akan berpikir kreatif untuk melahirkan ide-ide, gagasan-gagasan, khayalan-khayalan, dan dorongan untuk berinisiatif. Khayalan-khayalan (dreams) ini memang penting untuk melahirkan gagasan. Gagasan, ide, dan dorongan muncul apabila kita berpikir kreatif. Dengan demikian, bila tidak ada tantangan, kita tidak akan kreatif. Semua tantangan pasti memiliki risiko, yaitu kemungkinan berhasil atau tidak berhasil. Oleh sebab itu wirausahawan adalah orang yang berani menghadapi risiko dan menyukai tantangan.
Pada hakikatnya manusia berkembang dari pengalaman, belajar dan berpikir. Ide kreatif dan inovatif wirausahawan kadang kala muncul melalui proses imitasi (peniruan) dan duplikasi, kemudian berkembang menjadi proses pengembangan, dan berujung pada proses penciptaan sesuatu yang baru dan berbeda (inovasi). Kemampuan berinovasi wirausahawan dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik yang berasal dari diri pribadi maupun dari lingkungan. Faktor pribadi yang memicu kewirausahaan adalah dorongan untuk berprestasi, komitmen yang kuat, nilai-nilai pribadi, pendidikan, dan pengalaman yang dimiliki (terinternalisasi). Inovasi ini akan dipicu oleh faktor pemicu yang berasal dari lingkungan pada waktu inovasi, yaitu peluang, model peran, dan aktivitas. Kewirausahaan muncul apabila memiliki motivasi, komitmen (kesungguhan), nilai-nilai pribadi, pendidikan, dan pengalaman.
Berikut adalah proses menuju kewirausahaan yang sukses yang diawali dengan tantangan dan diakhiri dengan keberhasilan.
Pertama, dengan ada tantangan, seorang wirausahawan akan berpikir kreatif dan berusaha inovatif. Orang yang berpikir kreatif dan bertindak inovatif adalah orang yang produktif. Oleh sebab itu, orang yang memiliki tantangan selalu berfikir kreatif, produktif, dan inovatif.
Kedua, dengan ada tantangan, akan ada usaha dan setiap usaha pasti ada tantangan. Sekali menemukan tantangan, maka tantangan berikutnya akan tumbuh. Tantangan merangsang wirausahawan berpikir kreatif dan bangkit, mengkhayal (dreams) menggagas, mencari jalan keluar dari tantangan. Proses kreatif inilah yang oleh Zimmerer (1996) didefinisikan sebagai “berpikir sesuatu yang baru (thinking new things)”. Hasil berpikir (kreatif ) adalah gagasan, khayalan, imajinasi, dan ide-ide, yang kemudian diimplementasikan dalam bentuk tindakan nyata (inovasi), yaitu “melakukan sesuatu yang baru (doing new things) untuk menghasilkan produk-produk inovatif. Kreativitas dan inovasi dilakukan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda yang dikenal dengan nilai tambah.
Ketiga, seseorang berpikir (kreatif) dan bertindak (inovatif) merupakan orang yang produktif. Orang yang produktif adalah orang yang selalu berpikir dan bertindak untuk menghasilkan “sesuatu yang baru dan berbeda (somethings new and different).
Sesuatu yang baru dan berbeda tidak lain merupakan nilai tambah. Nilai tambah memproyeksikan kualitas, dan kualitas memproyeksikan keunggulan. Keunggulan menghasilkan daya saing. Daya saing merupakan peluang. Dengan demikian, orang kreatif dan inovatif adalah orang yang produktif untuk menghasilkan sesuatu yang berbeda, bernilai tambah, unggul, berkualitas, berdaya saing, memiliki banyak peluang, dan identik dengan kesuksesan.
Wirausahawan akan berhasil dan tangguh, bila ada semangat dan kerja keras. Semangat dan kerja keras inilah modal utama yang menentukan wirausahawan akan mengalami keberhasilan ataupun kegagalan berwirausaha. Usaha dan pekerjaan yang tidak ditekuninya tersebut harus sungguh-sungguh jangan hanya bersifat asal-asalan, sampingan, atau sambilan, tetapi harus betul-betul ditekuni. Keseriusan dan ketekunan inilah yang disebut dengan loyalitas, komitmen, dan tanggung jawab.
1. Proses perkembangan kewirausahaan
Menurut carol Noore yang dikutip oleh Bygrave (1996: 3), proses perkembangan kewirausahaan diawali dengan adanya inovasi. Inovasi tersebut dipengaruhi oleh berbagai faktor, yaitu internal dan eksternal, seperti aspek pendidikan, sosiologi, organisasi, kebudayaan, dan lingkungan (Bygrave, 1996: 3). Faktor-faktor tersebut membentuk locus of control, kreativitas, inovasi, implementasi yang dapat membuat seseorang berkembang menjadi wirausahawan besar (Soeharto Prawirokusumo, 1977: 5). Secara internal, inovasi dipengaruhi oleh faktor yang berasal dari individu, seperti locus of control, toleransi, nilai-nilai, pendidikan, pengalaman. Sementara itu, faktor yang berasal dari lingkungan yang mempengaruhi di antaranya model peran, aktivitas, dan peluang. Oleh karena itu, kewirausahaan berkembang, maju, dan tumbuh melalui proses yang dipengaruhi oleh lingkungan, organisasi, dan keluarga.
Menurut Srie Sulastri (2008), pengembangan kewirausahaan di awali dari proses sebagai berikut :
Proses Inovasi yaitu faktor yang mendorong terjadinya inovasi,yaitu keinginan berprestasi, adanya sifat penasaran, keinginan menanggung resiko, dan pengalaman.
Proses Pemicu yaitu faktor yang mendorong seseorang terjun ke dunia bisnis yaitu adanya ketidakpuasan terhadap pekerjaan yang ada, terjadinya pemutusan hubungan kerja, keberanian menanggung resiko, dan komitmen yang tinggi terhadap bisnis.
Proses Pelaksanaan yaitu faktor yang mendorong pelaksanaan dari sebuah bisnis yaitu kesiapan mental wirausaha secara total, adanya manager sebagai pelaksana kegiatan, dan adanya visi jauh kedepan untuk mencapai keberhasilan.
2. Faktor pemicu Kewirausahaan
Menurut Dalam bagan tersebut Carol Noore mengemukakan faktor-faktor pemicu kewirausahaan dan model proses kewirausahaan kedalam empat fase sebagai berikut.
a. Pertama, ( Fase Inovasi)
Kewirausahaan berkembang dan diawali dengan adanya inovasi. Inovasi dipicu oleh faktor pribadi dan lingkungan. Faktor individu yang memengaruhi inovasi adalah pencapaian locus of control, toleransi, pengambilan risiko, nilai-nilai pribadi, pendidikan, dan pengalaman. Sementara itu, faktor eksternal yang berasal dari lingkungan yang mempengaruhi inovasi adalah peluang, model peran, dan aktivitas.
b. Kedua, (Fase kejadian Pemicu)
Setelah berinovasi semakin merangsang untuk terus berproses dan timbulah kejadian pemicu. Kejadian pemicu dipengaruhi oleh faktor pribadi, sosiologi, dan lingkungan. Faktor pribadi yang mempengaruhi kejadian pemicu meliputi pencapaian locus of control, toleransi, pengambilan risiko, nilai-nilai pribadi, pendidikan, pengalaman, keberanian menghadapi risiko, ketidakpuasan dan usia.sementara itu, faktor lingkungan yang memicu terdiri peluang, model peran, aktivitas, persaingan, kebijakan pemerintah. Faktor sosiologi memicu terdiri atas jaringan, kelompok, orang tua, keluarga.
c. Ketiga, (Fase Implementasi)
Implementasi dipengaruhi oleh faktor pribadi, lingkungan, dan sosiologi. Faktor pribadi mempengaruhi implementasi terdiri atas visi, komitmen, manajer, pemimpin, dan wirausahawan. Faktor lingkungan mempengaruhi implementasi terdiri atas pesaing, pelanggan, pemasok, investor, bankir, incubator, sumber daya, dan kebijakan pemerintah. Faktor jaringan mempengaruhi implementasi meliputi: jaringan, kelompok, orang tua, keluarga, dan model peran.
d. Keempat, (Fase pertumbuhan)
Implementasi mendorong pertumbuhan,fase pertumbuhan dipengaruhi oleh pribadi,organisasi dan lingkungan. Factor pribadi yang mempengaruhi pertumbuhan terdiri atas visi komitmen manajer pemimpin dan kewirausahaan. Factor organisasi yang mempengaruhi pertumbuhan kewirausahaan melipti : kelompok, strstegi, struktur, budaya dan produk. Sementara itu, factor yang mempengaruhi yang berasal dari lingkungan terdieri atas pesaingan, pelanggan, pemasok, investor, dan banker.
Orang yang berhasil dalam kewirausahaan adalah orang yang dapat menggabungkan nilai, sifat utama (pola sikap), dan perilaku dengan bekal pengetahuan, pengalaman, dan keterampilan praktis. Jadi, pedoman, pengharapan, dan nilai, baik yang berasal dari pribadi maupun kelompok, berpengaruh untuk membentuk perilaku kewirausahaan.
3. Proses pertumbuhan kewirausahaan
Proses pertumbuhan didorong faktor organisasi,yaitu adanya tim yang kompak dalam menjalankan usaha, adanya strategi yang mantap, adanya struktur dan budaya organisasi yang baik dan adanya produk yang menjadi unggulan.
Secara umum tahap-tahap melakukan wirausaha terdiri dari :
a. Tahap Memulai
Tahap ini dimana seseorang yang berniat untuk melakukan usaha mempersiapkan segala seuatu yang diperlukan,di awali dengan melihat peluang usaha baru yang mungkin,apakah membuka usaha baru atau melakukan franchising. Juga memilih usaha yang akan dilakukan apakah di bidang pertanian,industri atau manufaktur, maupun produksi atau jasa.
b. Tahap melaksanakan usaha
Tahap ini seseorang wirausahawan mengelolah berbagai aspek yang terkait dengan usahanya. Mencakup aspek-aspek pembiayaan, SDM, kepemilikan Oragonisasi kepimpinan yang meliputi bagaimana pengambilan resiko dan pengambilan keputusan pemasaran dan melakukan evaluasi.
c. Mempertahankan usaha
Tahap ini dimana wirausahawan berdasarkan hasil yang telah dicapai untuk ditindak lanjuti sesuai dengan kondisi yang dihadapi.
d. Mengembangkan usaha
Tahap dimana jika hasil yang diperoleh tergolong psitif atau mengalami perkembangan atau dapat bertahan maka perluasan usaha yang menjadi salah satu pilihan yang mungkin di ambil.
4. Karakteristik Kewirausahaan
I. Ciri Umum Kewirausahaan
Ciri-ciri umum kewirausahaan dapat dilihat dari berbagai aspek kepribadian, seperti jiwa, watak, sikap dan perilaku seseorang. Ciri-ciri kewirausahaan meliputi enam komponen penting, yaitu:
a. Percaya diri
Memiliki kepercayaan diri yang kuat, ketidakbergantungan terhadap orang lain, dan individualistis.
b. Berorientasi pada hasil
Kebutuhan untuk berprestasi, berorientasi laba, mempunyai dorongan kuat, energik, tekun dan tabah, bertekat kerja keras serta inisiatif.
c. Berani mengambil resiko
Mampu mengambil resiko yang wajar.
d. Kepemimpinan
Berjiwa kepemimpinan, mudah beradaptasi dengan orang lain dan terbuka terhadap saran serta kritik.
e. Keorisinalitasan
Inovatif, kreatif dan flesksibel.
f. Berorientasi pada masa depan
Memiliki visi dan perspektif terhadap masa depan.
Menurut M. Scarborough dan Thomas W. Zimmerer (1993:6-7) terdapat delapan karakteristik kewirausahaan yang meliputi hal-hal sebgai berikut:
- Rasa tnggung jawab (desire for responbility).
- Memilih resiko yng moderat (preference for moderate risk).
- Percaya diri terhadap kemampuan sendiri (confidence in their sbility to succes).
- Menghendaki umpan balik segera (desire for immediate feedback).
- Semngat dan kerja keras (high levelof energy).
- Berorientasi kedepan (future orientation).
- Memiliki keterampilan berorganisasi (skill at arganizing).
- Menghargai prestasi (value of achievement over money).
Arthur Kuriloff dan Jhon M. Mempil (1993:20), mengemukaan karakteristik dalam bentuk nilai-nilai dan perilaku kewirausahaan seperti berikut:
- Komitmen
- Resiko Moderat
- Melihat peluang
- Objektivitas
- Umpan balik
- Optimisme
- Uang
- Manajemen proaktif
Vernon A. Musselman (1989: 155), Wasty Sumanto (1989), dan Geoffrey Meredith (1989: 5), mengemukakan ciri-ciri kewirausahaan dilihat dari kepribadian jiwa, watak, sikap dan perilakunya dapat dilihat dari ciri-ciri sebagai berikut:
- Memiliki keinginan yang kuat untuk berdiri sendiri
- Memiliki kemauan utuk mrngambil resiko
- Memiliki kemampuan untuk belajar dari pengalaman
- Mampu memotivasi diri sendiri
- Memiliki semngat untuk bersaing
- Memiliki orientasi terhadap kerja keras
- Memiliki kepercayaan diri yang besar
- Memiliki dorongan untuk berprestasi
- Tingkat energi yang tinggi
- Tegas
- Yakin terhadap kemauan diri sendiri.
Wasty Sumanto (1989:5) menanmbah ciri-ciri yang ke-12 dan ke-13, yaitu:
- Tidak suka uluran tangan dari pemerintah/pihak lain dalam masyarakat
- Tidak bergantung pada alam dan berusaha untuk tidak mudah menyerah
Kepeimpinan Keorinalitasan Berorientasi ke masa epan dan penuh gagasan.
II. Karakteristik umum wirausaha yang berhasil
Wirausahawan yang berhasil atau sukses pada umumnya memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
a. Motif Berprestasi Tinggi
Seorang wirausahawan selalu berprinsip bahwa apa yang dilakukan merupakan usaha optimal untuk menghasilkan nilai maksimal. Artinya, wirausahawan melakukan sesuatu hal secra tidak asal-asalan, sekalipun hal tersebut dapat dilakukan oleh orang lain. Nilai dan prestasi merupakanhal yang membedakan antara hasil kryanya sebagai seorang wirausahawan dengan orang lain yang tidak memiliki jiwa berwirausaha.
b. Perspektif ke Depan
Sukses adalah sebuah proses bukan tujuan. Apa yang kita usahakan, idam-idamkan, impikan, inginkan, dan cita-citakan harus memnuhi syarat sebgai berikut:
1) Specifik, artinya harus jelas dan spesifik seperti apa yang ingin kita wujudkan
2) Measurable, artinya harus terukur atau dapat diitung besarannya, berapa banyak dan berapa besar
3) Achievable, artinya harus dapat dicapai, jangan mengangan-angankan sesuatu yang tidak mungkin dicapai dengan kemampuan kita
4) Reality-based, artinya berdasarkan pada realitas yang ada, harus menyesuaikan dengan kondisi yang ada, baik kemampuan maupuntuntutannya saat ini.
5) Time-frame, artinya memiliki jangka waktu tertentu, misalnya berapa lama, dan kapan harus tercapai, semua kegiatan harus ada jangka waktu samapai pencapaian waktunya. Arah pandangan wirausahawan juga harus berorietasi ke masa depan. Keberhasila atau kegaglan wirausahwan akan dapat dilihat dari aspek perspektif ke depan.
c. Kreativitas Tinggi
Wirausahawan umumnya memiliki daya kreasi dan inovasi yang lebih tinggi dari pada nonworausahawan. Hal-hal yang belum terpikirkn oleh orang lain sudah terpikirkan olehnya dan wirausahwan mampu membuat hasil inovasinya menjadi permintaan. Seseorang yang memiliki kreativitas tinggi biasanya selalu berimajinasi, bermimipi bagaimana menciptkan sesuatu yang belum ada sebelumnya.
d. Perilaku Inovasi Tinggi
Seorang wirausahawan harus segera menerjemahkan mimpi-mimpinya menjadi inovasi untuk mengembangkan bisnis.Inovasi adalah kreativitas yang diterjemahkan menjadi sesuatu yang dapat dimplimentasikan dan memberikan nilai tambah atas sumberdaya yang kita miliki.Jadi, untuk senantiasa dapat berinovasi, kita memerlukan kecaerdasan kreatif. Caranya adalah dengan berlatih untuk senantiasa berpikir sehingga kita dapat menggali sumber kreativitas dam intusi bisnis.
e. Tanggung Jawab
Ide dan perilaku seorang wirausahawan tidak terlepas dari tuntutan dan tanggung jawab. Indikator atau ciri-ciri orang yang bertanggung jawab adalah:
1) Berdisiplin
2) Penuh Komitmen
3) Bersungguh-sungguh
4) Tidak suka bohong (jujur)
5) Beredikasi tinggi
6) Konsisten
7) Selalu Mencari Peluang
Mencari peluang tidak berarti peluang sudah ada, tetapi wirausahawan harus menciptakan sendiri peluang, yaitu dengan menciptakan sesuatu yang berbeda dan sesuatu yang lebih bermanfaat serta mudah digunakan.Untuk itulah, lmu pengetahuan dan teknologi senantiasa berkembang. Setiap perubahan yang terjadi dalam kehidupan adalah bagian dan proses alami untuk membantu kita dalam belajar, berubah, dan bertumbuh ke arah yang lebih baik.
B. Karakteristik Nilai-Nilai Kewirausahaan
Sumber : https://www.slideserve.com/nyla/karakteristik-dan-nilai-nilai-kewirausahaan |
Secara pragmatik (nilai pragmatik) niali kewirausahwan dapat dilihat dari unsur-unsur sebgai berikut:
- Memiliki perencanaan
- Ada prestasi yang dicapai
- Produktivitas
- Memiliki kemampuan
- Memiliki kecakapan
- Kreativitas
- Inovatif
- Kualitas kerja
- Komitmen
- Kerja sama
- Kesempatan
- Kekerja keras
- Tegas
- Mengutamakan prestasi
- Keberanian mengambil resiko
- Kemampuan mencari peluang
Keyakinan atau kepercayaan diri Kehormatan Martabat pribadi Kepercayaan Kerja sama Kejujuran Keteladanan Keutamaan Ketaatan
Sjuti Jahya (1977) melihat nilai kewirausahaan dari dua dimensi yang berpasangan:
- Pasangan sistem nialai kewirausahaan yang berorientasi materi dan nonmateri
- Nilai-nilai yang berorientasi pada kemajuan dan nilai-nilai kebiasaan
Dari beberapa nilai kewirausahaan tersebut, terdapat beberapa nilai hakekat penting dari kewirausahaan, yaitu:
Percaya Diri
Kepercayaan diri merupakan suatu panduan sikap dan keyakinan sesorang dlam menhadapi tugas atau pekerjaan (Soesarsono Wijandi, 1988:33).Kepercayaan diri ini bersifat internal, sangat relatif, dinamis, dan banyak ditentukan oleh kemampuan untuk memulai, melaksanakan, dan menyelesaikan suatu pekerjaan. Orang yang memiliki kepercayaan diri akan memiliki kemampuan untuk bekerja sendiri dalam mengorganisasikan, mengawasi, dan meraih kesuksesan (Soeparman Soemahamidjaja,1997: 12).
Keberanian Menghadapi Resiko
Keberanian yang tinggi dalam menghadapi resiko dengan perhitungan matang dan optimisme yang dimiliki harus disesuaiakan dengan kepercayaan diri.Keberanian menanggung resiko bergantung pada daya tarik setiap alternatuf, kesiapan mengalami kerugian, kemungkinan relatif untuk sukses atau gagal. Sementara itu, ke,emapuan untuk mengambil resiko ditentukan oleh keyakinan diri, kesediaan untuk menggunakan kemampuan, dan kemampuan untuk menilai resiko. Pilihannnya sangat ditentukan oleh kemampuan wirausahawan untuk mengambil resiko. Selanjutnya kemampuan mengambil resiko ditentukan oleh hal-hal sebagai berikut:
• Keyakinan pada diri sendiri
Kesediaan mengunakan kemampuan dalam mencapai peluang dan kemungkinan untuk memperoleh keuntungan
• Kemampuan menilai situasi risiko secara realistis
C. SIKAP DAN KEPRIBADIAN WIRAUSAHA
Sumber : http://top-studies.blogspot.com/2013/12/mengidentifikasi-sikap-dan-perilaku.html |
Alex Inkeles dan David H. Smith (1974: 19-24) adalah dua ahli yang mengemukakan tentang kualitas dan sikap orang modern. Menurut Inkeles (1974: 24), kualitas manusia modern tercermin pada orang yang berpartisipasi dalam produksi modern ynag dimanefestasikan dalam betuk sikap, nilai, dan tingkah laku dalam kehidupan soaial. Ciri-ciri sikap, nilai, dan perilaku orang modern meliputi hal-hal sebagai berikut:
- Keterbukaan terhadap pengalaman baru
- Selalu membaca
perubahan soaial
- Lebih
realistis terhadap fakta dan pendapat
- Berorientasi
pada masa kini dan masa yang kan datang bukan pada masa lalu
- Berencana
- Percaya diri
- Memiliki
aspirasi
- Berpendidikan
dan mempunyai keahlian
- Respek
- Hati-hati
- Memahami produksi
Dalam perusahaan, wirausahawan adalah seoarang inisiator atau organisator penting. Menurut Musselman (1989: 16), seseorang yang memiliki jiwa kewirausawan ditandai oleh pola-pola tingkah laku sebgai berikut:
Inovasi, yautu usaha umtuk menciptakan, menemukan, dan menerima ide-ide baru
Keberanian untuk menghadapi risiko, yaitu uasaha untuk menimbang dan menerima risiko dalam mengambil keputusan dan menghadapi ketidakpastian
Kemampuan manajerial, yaitu usaha yang dilakukan uttuk melaksanakan fungsi-fungsi manajemen, meliputi:
• Perencanaan• Koordinasi• Menga kelancaran uasaha• Mengawasi dan mengevaluasi usaha
Kepemimpinan, yaitu usaha memotivasi, melaksanakan, dan mengarahkan tujuan usaha.
Keterampilan mengambil keputusan dan risiko yang moderat serta bukan atas dasar kebetulan belaka. Energik, khususnya dalam berbagai bentuk kegiatan inovatif Memiliki sikap tanggung jawab individual Mengetahui hasil-hasil dari berbagai keputusan yang diambilnya Mampu mengantisipasi berbagai kemungkinan pada masa mendatang Memiliki kemampuan berorganisasi, meliputi kemempuan kepemimpinan dan manajerial
Keberhasilan atau kegagalan wirausahawan sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik eksternal maupun internal. Menurut Sujuti Jahja (1977), faktor internal yang memiliki pengaruh adalah kemauan, kemampuan,dan kelemahan, sedangkan faktor yang berasal dari eksternal diri perlaku adalah kesempatan atau peluang.
D. Motif Berprestasi Dalam Kewirausahaan
Sumber : https://www.slideserve.com/nyla/karakteristik-dan-nilai-nilai-kewirausahaan
Ingin mengatasi sendiri kesulitan dan persoalan-persoalan yang timbul pada dirinya Selalu memerlukan umpan balik yang segera untuk melihat keberhasilan dan kegagalan Memiliki tanggung jawab personal yang tinggi Berani mengadapi resiko dengan penuh perhitungan Menyukai dan melihat tantangan secara seimbang.
Peluang memperoleh kontrol atas kemampuan diri Peluang memanfaatkan potensi yang dimiliki secara penuh Peluang memperoleh manfaat secara financial Peluang berkontribusi kepada masyarakat dan mengahargai usaha-usaha seseorang
Post a Comment for "PROSES AWAL KEWIRAUSAHAAN"